Melihat Kiprah Terbaik Dosen IPB University Di Kancah Dunia

Melihat Kiprah Terbaik Dosen IPB University Di Kancah Dunia – Apa yang terlintas di pikiran anda setelah mendengar IPB University? Kampus idaman, lulusan terbaik, tenaga pendidik yang hebat atau pemiliki inovasi-inovasi luar biasa? Ya, semua hal itu benar adanya bahwa kampus ini memiliki sejarah panjang hingga menjadi perguruan tinggi unggulan di tanah air.

Melihat Kiprah Terbaik Dosen IPB University Di Kancah Dunia
Melihat Kiprah Terbaik Dosen IPB University Di Kancah Dunia

Tentu semuanya tidak luput dari kiprah para dosen IPB yang tak kenal lelah mengajari para mahasiswanya disamping ikut andil dalam mewujudkan karya luar biasa bahkan diakui secara nasional maupun internasional. Sampai sekarang, IPB University sudah memiliki total 1.300 orang yang siap mencurahkan sepanjang hidupnya dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi.

Itulah kenapa kampus IPB menjadi idaman mayoritas calon mahasiswa di seluruh pelosok Indonesia. Berbagai kompetensi para pendidik mampu dikuasai, karya-karya ilmiah hampir setiap tahun selalu ada baik dari bidang pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan, teknologi pangan hingga biosains tropika.

Bicara soal prestasi Dosen IPB, sudah banyak penghargaan bergengsi yang diraih. Menurut situs resmi dari kampus IPB sendiri, ternyata di setiap tahun para pendidik disana seringkali menempati posisi tiga besar dalam penghargaan dosen beprestasi tingkat nasional.

Mereka tidak sungkan lagi selain menjadi pengajar di kampus juga terjun langsung ke masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah khusunya di bidang pertanian dan peternakan. Tak diragukan lagi, pengabdianya demi negri tanah air benar-benar totalitas demi tujuan bersama memajukan negara Indonesia.

Daftar Raihan Penghargaan Dosen IPB University

1. Penghargaan Wartawan Ilmu Pengetahuan Dunia

Penghargaan ini diraih Oleh Dr Berry juliandi dan Ms. Dyna Rochmyaningsih dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas IPB di Lausanne Swiss pada 4 Juli 2019 lalu. Kegitan mereka berdua terlibat dalam advokasi di pemerintahan selama satu tahun menarik wartawan asing untuk meliputnya. Sehingga menghasilkan banyak artikel yang diterbikan oleh media massa domestik dan asing.

2. Penghargaan Inovasi Award

Tepatnya pada 18 Agustus 2019, Medhanita Dewi Renanti, SKom, Mkom, Dosen Sekolah Kejuruan (SV) Universitas IPB berhasil memperoleh Jawa Barat Innovation Award dengan temuan aplikasi penerjemah cry baby. Mungkin menurut orang-orang awam ini mustahil tapi bagi dosen satu ini justru penemuanya membawa hal positif terkait cara memahami komunikasi bayi yang sedang menangis.

Baca juga  Ini Dia Jasa Sumur Bor Murah dan Berkualitas di Jakarta

Aplikasi ini dikembangkan dari Dunstan Baby Language yaitu bahasa bayi yang diklasifikasikan oleh Priscilla Dunstan dimana ia memiliki bakat mampu mengingat semua jenis suara atau dikenal dengan suara fotografi sejak tahun 1988.

Pada penerapanya cry baby dapat menerjemahkan 5 jenis tangisan bayi antara lain bayi lelah atau mengantuk, bayi ingin bersendawa, bayi tidak nyaman (udara panas, popok basah, badan dingin), bayi lapar, serta bayi terkena flu atau perut kembung.

3. Penghargaan Sains Teknologi

 

Penghargaan didapat oleh Prof. Cece Sumantri, Profesor Fakultas Ilmu Hewan Universitas IPB dari penyelenggara ITSF dengan hadiah 100 juta pada Maret 2019 lalu karena penelitianya tentang genetika molekuler untuk pengembangan produktivitas dan kualitas ayam lokal di Indonesia.

Penelitianya berhasil mengembangkan varietas ayam lokal bernama IPB-DI yang dapat tumbuh dengan cepat, daging berkualitas tinggi sekaligus memperkuat imunitas terhadap serangan penyakit. Melihat hasil akhirnya, pertumbuhan ayam IPB D1 hanya butuh 10 minggu saja untuk mencapai berat 1,2 kg dan penerapanya sendiri juga berhasil menjaga ketahanan ayam dari penyakit yang disebabkan oleh Salmonella spp.

Dengan inovasi-inovasi mengagumkan dari kiprah dosen IPB University sudah barang tentu kedepanya akan mendorong sumber daya manusia unggul yang tidak hanya berkutat dalam kegiatan belajar mengajar saja namun lebih kepada menciptakan iklim akademik terampil dan visioner di era Industri 4.0.

Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com

Berkomentar = Berlangganan, Terima kasih

Your email address will not be published. Required fields are marked *