Vaksin Herpes Zoster: Kandungan dan Manfaanya Bagi Tubuh
|Tahukah anda bawah Vaksin Herpes Zoster merupakan langkah pencegahan penting terhadap penyakit infeksi yang dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang. Pada dasarnya, penyakit ini disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air.

Penyakit ini menyerang saraf dan menyebabkan ruam di kulit, disertai nyeri yang hebat dan rasa ketidaknyamanan. Pasien berusia lanjut (lansia) atau yang memiliki sistem imun rendah termasuk dalam kelompok paling rentan.
Jadi, bisa dibilang penyakit Herpes Zoster tergolong kronis bahkan dapat menyebabkan neuralgia pascaherpes, yaitu rasa nyeri yang bertahan lama bahkan setelah ruam sembuh.
Sebenarnya, vaksin ini telah dikembangkan menjadi dua jenis yang sudah cukup populer di dunia yaitu Shingrix dan Zostavax. Pertama, Shingrix merupakan vaksin rekombinan non-live dan yang kedua adalaha Zostavax adalah vaksin hidup dilemahkan.
Sebagia catatan, tentu saja vaksin herpes zoster diberikan oleh dokter atau tenaga medis terlatih di fasilitas kesehatan seperti klinik atau rumah sakit. Pemberian vaksin jelas dilakukan melalui penyuntikan, dan bertujuan untuk memberikan pencegahan penyakit dengan harapan menurunkan angka kejadian herpes zoster.
Daftar Isi
Kandungan Vaksin Herpes Zoster
Berdasarkan dua jenis yang sudah disebutkan diatas tadi, keduanya memiliki kandungan masing-masing dan berikut penjelasan secara detailnya.
1. Shngrix (rekomendasi)
- terdiri dari Glikoprotein E (gE) dari virus varicella-zoster (komponen antigen utama)
- kemudian Adjuvan AS01B, terdiri dari 3 elemen yaitu MPL (monophosphoryl lipid A) sebagai stimulan sistem imun, QS-21 dengan bahan dasar ekstrak dari pohon Quillaja saponaria, meningkatkan respons imun serta Liposom yang membantu pengiriman adjuvan dan antigen
- dan terakhir Buffer dan stabilisator seperti garam dan gula (misalnya sukrosa)
2. Zostavax (vaksin hidup attenuated – tidak lagi direkomendasikan secara luas di banyak negara)
- terdiri dari Virus varicella-zoster hidup yang dilemahkan
- adanya Stabilisator seperti gelatin
- campuran antibiotik (misalnya neomycin) untuk mencegah kontaminasi bakteri
- medium kultur sel (misalnya MRC-5 – sel manusia diploid dari paru-paru janin)
Satu catatan penting, jenis vaksin rekombinnan dianggap lebih modern, aman dan dapat digunakan pada imunokompromis karena tidak mengandung virus hidup. Vaksin ini menimbulkan optimisme dalam dunia medis karena efektivitasnya yang tinggi.
Indikasi Penggunaan
Vaksin herpes zoster direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan bagi individu dengan kebutuhan medis tertentu, terutama lansia berusia 50 tahun ke atas atau orang dengan sistem imun lemah (imunokompromis).
Biasanya, indikasi ini ditentukan melalui diagnosis dan konsultasi dengan dokter di klinik atau rumah sakit. Kewaspadaan terhadap risiko komplikasi menjadi dasar utama dalam anjuran vaksinasi.
[postingan irp=”10941″ ]
Dosis Pemberian Vaksin Herpes Zoster
Adapaun dosis yang diberikan Vaksin Shingrix diberikan dalam dua dosis dengan jarak 2–6 bulan. Setiap dosis disuntikkan dalam bentuk cairan yang dimasukkan melalui vial vaksin ke dalam jarum suntik. Vaksin diberikan sesuai penjadwalan dengan protokol regimen imunisasi.
Penting bagi pasien untuk mengikuti jadwal yang telah ditentukan guna memastikan efektivitas optimal. Ketepatan jadwal ini juga mengurangi potensi efek samping dan memaksimalkan hasil perlindungan.
Manfat Vaksin Herpes Zoster Bagi Tubuh
Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin herpes zoster, terutama Shingrix, menunjukkan efikasi lebih dari 90% dalam mencegah herpes zoster dan neuralgia pascaherpes.
Tingkat keberhasilan ini dilaporkan melalui data dan grafik hasil uji dari berbagai pusat penelitian, sementara subjek uji meliputi lansia dan kelompok berisiko tinggi.
Pun, para ilmuwan menilai vaksin ini sangat konsisten dalam meningkatkan perlindungan dan kekuatan imun. Hal ini memicu kepuasan dan keyakinan di kalangan profesional medis.
Efek Samping Secara Umum
Seperti vaksin lainnya, vaksin herpes zoster dapat menyebabkan beberapa efek samping umum, seperti nyeri lokal di lengan, demam ringan, dan kelelahan. Efek ini adalah hasil dari reaksi tubuh terhadap antigen yang masuk.
Lokasi tempat suntikan biasanya mengalami reaksi inflamasi ringan. Pasien kadang merasa tidak nyaman atau sedikit cemas, tetapi efek ini biasanya sementara dan tidak berbahaya. Jika gejala berlanjut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke klinik, puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontraindikasi Vaksin Herpes Zoster
Vaksin ini tidak disarankan untuk individu dengan alergi berat terhadap komponen vaksin, seperti gelatin atau antibiotik tertentu. Penerima vaksin dengan riwayat hipersensitivitas harus melalui evaluasi terlebih dahulu.
Dalam beberapa kasus, vaksinasi bisa ditunda atau dihindari jika pasien sedang mengalami penyakit akut berat. Kekhawatiran atas reaksi alergi perlu dikomunikasikan saat proses anamnesis medis di fasilitas imunisasi.
Secara umum Vaksin Herpes Zoster benar-benar memberikan banyak manfaat kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan massal penyakit dan penurunan beban pada sistem kesehatan.
Vaksin ini juga melindungi populasi umum di komunitas, terutama yang tergolong rentan. Dengan cakupan vaksinasi yang luas, angka rawat inap dan komplikasi jangka panjang dapat ditekan seminimal mungkin.
Dengan begitu, hal ini menjadi kabar baik bagi setiap layanan kesehatan karena mampu meningkatkan kualitas hidup individu serta efisiensi sistem layanan kesehatan.
Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com