Kenali Apa Itu Toxic Relationship dan Tanda-Tandanya, Jangan Diabaikan!

Sebelum membahasa topik utama soal Apa Itu Toxic Relationship, mungkin anda pernah mendengar istilah “hubungan beracun”?

Ya, kurang lebih artinya sama dimana hubungan tersebut memiliki tujuan merusak karakter atau perilaku yang awalnya baik menjadi tidak baik.

Apa Itu Toxic Relationship
Kenali Apa Itu Toxic Relationship dan Tanda-Tandanya, Jangan Diabaikan!

Bahkan beberapa orang bisa terlibat dalam pola kecemburuan, posesif, dominasi, manipulasi, keegoisan, penolakan sampai keputusasaan.  Jadi, memahami masalah ini sangat penting agar nantinya bisa menilai apakah hubungan anda bersama pasangan, teman atau saudara di sekitar anda itu masuk ke dalam kategori toxic atau tidak.

Baca juga  5 Model Rambut Oval Layer Paling Digandrungi Wanita

Apa Itu Toxic Relationship?

Menurut Dr. Lilian Glas, seorang Ahli Komunikasi dan Psikologi dari California, bahwa ia pertama kali mencetuskan kalimat Toxic People dalam bukunya tahun 1995, mendefinisikan sebagai “hubungan apa pun (antara orang) tidak saling mendukung, dimana ada konflik dan yang satu berusaha untuk melemahkan yang lain, dimana ada persaingan, ada rasa tidak hormat dan kurangnya kekompakan.”

Maka, bisa disimpulkan bahwa Toxic Relationship adalah hubungan tidak baik (beracun) yang secara konsisten pasti hasilnya tidak menyenangkan, menguras tenaga hingga begitu banyak momen negatif daripada hal-hal positif.

Adapun perilaku spesifik yang punya efek toxic relationship antara lain,

  • menjadi egois dan saling menuntut
  • memainkan peran orang tua atau anak yang menunjukkan ketundukan (dominasi)
  • menggunakan paksaan atau manipulasi emosional untuk mendapatkan yang diinginkan
  • menyangkal keterpisahan atau individualitas dalam hubungan
  • menolak untuk bertindak dengan cara baik dan justru memilih cara yang menyimpang

Tanda-Tanda Toxic Relatioship Yang Sering Terjadi

1. Merasa Tak Didukung

Hubungan bisa menjadi sangat negatif jika tidak ada dukungan dari salah satu atau kedua belah pihak. Seseorang dalam hubungan toxic mungkin merasa disalahpahami dan diremehkan bahkan tidak merasa terdorong untuk mencapai tujuan mereka.

Anda mungkin merasa seolah-olah tidak ada gunanya maju ke arah tujuan tertentu jika itu tidak akan pernah cukup untuk membuat orang lain bangga melihat anda.

Anda mungkin merasa seolah-olah kesuksesan dan minat anda tidak terlalu penting seperti halnya mereka.

2. Komunikasi Tidak Baik

Seringkali, anda dapat mengenali bahwa seorang toxic dalam cara mereka berkomunikasi  sangat sarkastik dan sangat kritis terhadap anda, sambil menutupinya dengan menyatakan bahwa kalimat itu ‘hanya sebuah candaan’.

Mereka akan selalu menemukan kesalahan dengan semua yang anda lakukan dan menyalahkan hal-hal negatif yang terjadi, tidak pernah menerima kesalahan itu sendiri. Mereka mungkin juga berbohong sehingga membuat anda bingung dan mempertanyakan kewarasan anda.

Anda juga dapat mengamati bagaimana mereka memperlakukan orang lain, terutama kepada seseorang yang tidak dikenal. Misalnya, mereka cenderung bersikap kasar kepada pelayan di restoran atau berkelahi dengan seseorang yang memotong antrean.

3. Ketidakpercayaan

Meskipun wajar untuk mengalami sedikit kecemburuan dari waktu ke waktu, terutama ketika anda berada dalam suatu hubungan romantis, kecurigaan dan ketidakpercayaan yang terus-menerus dapat menguras tenaga orang lain.

Seorang pasangan mungkin tidak akan pernah mempercayai anda bahkan ketika anda tidak memberi mereka alasan untuk tidak dipercaya.

Sebagai contoh, pasangan ingin selalu memantau lokasi anda, terus meminta anda untuk menghubungi dia melalui pesan teks saat berjauhan, dan mungkin menanyai anda jika  terlambat kembali dari pekerjaan atau acara sosial.

Meski sebagian orang mengganggap hal tersebut sebuah kewajaran, namun jika terjadi terus menerus hingga membuat anda tertekan dan tidak merasa nyaman maka besar kemungkinan anda sudah menjalin yang namanya toxic relationship.

4. Tak Saling Hormat

Orang yang toxic dapat menunjukkan rasa tidak hormat dalam banyak cara. Misalnya, mengkritik dan merendahkan orang lain, terutama di hadapan publik. Mereka mungkin tidak menghargai batasan dan membuat orang lain terlihat makin buruk.

Selain itu, orang toxic biasanya akan selalu menutup diri dan menolak untuk berkomunikasi dengan seseorang, bahkan lebih parahanya, mereka bisa jadi menolak untuk mengakui atau mendengarkan ketika orang lain ingin mengungkapkan umpan balik atau hanya ingin berbagai cerita sesaat.

5. Mengontrol Perilaku

Terakhir, bahwa orang toxic mungkin memiliki kebutuhan untuk mengendalikan orang lain dalam suatu hubungan. Di sinilah terjadi dinamika kekuasaan yang tidak seimbang, biasanya dengan satu orang mendominasi orang lain lewat cara yang mementingkan diri sendiri.

Beberapa perilaku pengendalian dapat mencakup keinginan untuk selalu melacak lokasi anda dan membuat komentar tentang apa yang anda kenakan atau lakukan.

Misalnya, dengan perkataan, ‘Aku tidak suka kamu memakai pakaian itu. Jangan dipakai lagi’.Jadi, mereka ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginanya dan mengabaikan pendapat anda.

Baca juga  Simak, 5 Penyebab Rambut Rontok Pada Wanita Usia Muda

Solusi Jika Anda Berada Dalam Toxic Relationship

Tentu saja, anda perlu mengambil tindakan cepat dan tepat apalagi jika merasa dalam bahaya fisik, sebaiknya hubungi pihak berwenang (kepolisian).

Namun, jika kerugianya mengarah ke arah emosional atau mental, maka anda sebaiknya segera mengatasinya sendiri sebelum terlambat. Misalnya, mengakhiri hubungan tersebut atau menjauhi sedikit demi sedikit supaya terhindar dari toxic relationship berulang.

Meski solusi ini bisa dikatakan cukup sederhana tapi dampaknya akan luar biasa daripada makin memicu tingkat depresi hingga trauma yang dapat mempengaruhi perilaku anda sehari-hari.

Semoga dengan mengenali Apa Itu Toxic Relationship dan tanda-tandanya bisa membuat anda lebih berhati-hati dalam memilih suatu hubungan pertemanan, persahabatan, percintaan, rekan kerja dan sebagaianya. Terima kasih.

Salam,
Deny Irwanto
www.denyirwanto.com

Berkomentar = Berlangganan, Terima kasih

Your email address will not be published. Required fields are marked *